Kesiapan Mental Pendidik dan Siswa Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
diambil dari garutselatan.info : Kesehatan mental merupakan kondisi yang baik tentang perasaan, pikiran dan perilaku seseorang agar mampu menjalani situasi-situasi dan mampu mengoptimalkan kapasitas diri yang dimiliki.
Serta kemampuan berpikir yang rasional untuk mengekspresikan emosi yang dirasa dan mampu berperilaku tepat dengan kondisi yang dihadapi.
Ada 4 Fase Psikologis individu dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru :
1. Panic/ Stress;
2. Acceptance/ Penerimaan;
3. Adaptation/ Adaptasi;
4. Implementation/ Menerapkan hal baru dalam kondisi situasi saat ini.
Mampu menyesuaikan diri pada kebiasaan baru :
1. Grafullness/ Rasa syukur;
2. Fokus pada hal-hal yang bias dilakukan saat ini;
3. Fokus pada hal-hal yang biasa kita kendalikan;
4. Manage Expectation/ membuat target yang sesuai dengan kemampuan diri;
5. Istirahat.
Perkembangan dan perubahan ada karena pembaharuan dan pembiasaan. Pergerakan ke depan demi kemajuan sangat dibutuhkan apalagi dalam dunia pendidikan. “New Normal” dalam pendidikan mampu menuntun kita agar lebih membuka mata dalam menyikapi transformasi pendidikan khususnya di Indonesia jika dilihat dari sudut pandang yang bijaksana.
Adaptasi kebiasaan baru yang harus dilalui dalam seluruh segmen terutama di bidang pendidikan. Dulu dalam bidang pendidikan menggunakan metoda tatap muka/ pembelajaran secara langsung dalam kelas. Sekarang pendidikan dilakukan dengan cara pembelajaran secara langsung (online) dan tidak langsung.
Kondisi Pandemi :
- PSBB
- WFH
- Kegiatan sekolah dilakukan di rumah
Mengakibatkan :
- Kecemasan yang berlebih
- Stress
Adaptasi Kebiasaan Baru :
- Dulu ada kebiasaan lama
- Sekarang ada kebiasaan baru
Kebiasaan baru :
1. Negative
- Guru kesulitan menyampaikan materi.
- Anak merasa bosan dan kesulitan menerima materi/adanya hambatan penunjang teknologi.
- Orang tua kurang paham materi pelajaran anak dan hambatan penunjang teknologi.
2. Positive
- Guru dituntut untuk lebih creative dan banyak belajar agar dapat memenuhi kelas virtual.
- Anak lebih active dalam belajar dan dapat mempraktekan langsung di dunia nyata.
- Orang tua lebih paham kesulitan anak dan ikut belajar dengan anak.
Proses Transisi :
1. Orang tua disiapkan proses belajar agar paham apa yang diharapkan oleh sekolah.
2. Sekolah banyak melakukan panduan.
3. Meningkatkan pola komunikasi.
4. Kerjasama orang tua – guru – siswa dalam menyelsaikan tugas :
- Membuat jadwal tugas yang jelas.
- Memberikan arahan dalam menyelesaikan tugas.
- Tugas yang logis.
- Kapan waktu tugas dikumpulkan.
No comments:
Post a Comment